penasulawesi.com ||Sigi, – Puluhan anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) tingkat desa mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sigi, di Desa Maku Kecamatan Dolo, Rabu (19/03). Mereka mempertanyakan honor yang belum terbayarkan sampai saat ini.
Aksi damai tersebut berjalan dengan kawalan aparat dari pihak Polres Sigi dan Polsek setempat. Anggota PPS membentangkan spanduk yang bertuliskan ” Seburuk apapun orang yang mengabaikan tugasnya, lebih buruk lagi orang KPU yang mengabaikan gaji kami,”.
Salah satu orator aksi, Saiful menyampaikan bahwa mereka ingin kejelasan dari pimpinan KPU tentang status pembayaran honor mereka.
“Kami datang untuk menuntut hak-hak kami yang belum dibayar. Kami ingin kejelasan dari pimpinan KPU, apakah honor kami masih dibayarkan atau tidak,” ungkap Saiful.
Saiful menyebut, anggota PPS dari 176 desa di 15 kecamatan belum dibayarkan, padahal kabupaten lain seperti Donggala sudah menerima honor mereka dari KPU setempat.
“Kami memberi waktu 3 hari kepada KPU untuk menyelesaikan honor PPS 176 desa, jika tidak kami akan datang dalam jumlah yang lebih besar untuk menuntut hak kami,” tegas Saiful.
Sementara itu perwakilan KPU Sigi yang menemui massa aksi sekaligus Anggota Komisioner, Subri mengatakan pembayaran honor PPS masih dalam proses koordinasi.
“Hari ini (Rabu-red) KPU Provinsi Sulteng sedang bertemu dengan pihak Pemda terkait berbagai koordinasi, termasuk salah satunya soal honor PPS ini. Tapi kami tidak bisa kasih kepastian kapan bisa dicairkan, karena kami menyesuaikan jadwal pemda juga,” tanggap Subri di depan massa aksi.
Menurutnya, keputusan anggaran untuk membayarkan honor PPS ada di tangan pihak KPU Provinsi Sulteng, karena katanya KPU Sigi hanya menggunakan dana sharing dari KPU Sulteng untuk pelaksanaan tahapan pilkada serentak.
Massa aksi juga sempat mengkritik pihak KPU Sigi yang sudah mentransfer kepada tiga PPS di tiga desa tertentu, namun tidak untuk seluruh PPS yang lainnya. Namun kritikan tersebut tidak ditanggapi pihak perwakilan KPU Sigi. (Ardi)
