Menteri BP2MI Canangkan Desa Migran Produktif di Sigi

penasulawesi.com ||SIGI,- Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Republik Indonesia, Abdul Kadir Karding, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Kegiatan ini ditandai dengan pencanangan Desa Migran Produktif di Desa Langaleso, Kecamatan Dolo, oleh Menteri BP2MI, Abdul Kadir Karding.

Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, menyatakan Kabupaten Sigi memiliki potensi besar sebagai penyedia pekerja migran. Hal ini disebabkan pemerintah setempat sangat responsif dan memiliki banyak potensi untuk dikembangkan.

Menurut Menteri, pekerja migran harus memenuhi beberapa syarat, yaitu memiliki keterampilan, menguasai bahasa negara ia bekerja.

Menteri Abdul Kadir Karding, menambahkan, bahwa permintaan pekerja migran dari luar negeri mencapai 1,35 juta per tahun, namun Indonesia hanya bisa memenuhi 289 ribu.

Hal ini menunjukkan kesempatan besar bagi warga negara Indonesia untuk bekerja di luar negeri. Menurut Menteri, kabupaten Sigi dapat mengurangi pengangguran dengan mendorong warganya bekerja di luar negeri.

Sementara Bupati Sigi, Mohamad Irwan, dalam sambutannya menyoroti pentingnya pengembangan Desa Migran Produktif. Kontribusi pekerja migran kata Bupati, sangat besar terhadap pembangunan negara, khususnya Kabupaten Sigi, yang merupakan salah satu daerah pengirim pekerja migran terbesar di Sulawesi Tengah.

Bupati menyatakan, pencanangan Desa Migran Produktif merupakan langkah strategis. Menurutnya, Pekerja Migran Indonesia (PMI) tidak hanya berkontribusi pada peningkatan devisa negara, tetapi juga mempersiapkan tenaga kerja yang mampu bersaing di tingkat internasional.

“Oleh karena itu pencanangan desa migran produktif adalah suatu hal yang tak bisa diabaikan,” terang Bupati.

Dikesempatan tersebut, Bupati Sigi juga melaporkan bahwa pekerja migran prosedural berasal dari Kabupaten Sigi dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2024 sebanyak 459 orang, terdiri dari 22 orang laki-laki dan 437 orang perempuan, yang mayoritas berkerja sebagai pekerja informal yang tersebar di negara asia.

“Untuk PMI non prosedural yang difasilitasi kepulangannya dari Jakarta dan daerah lain kembali ke Sigi sejak tahun 2022-2024 sebanyak 22 orang,” ungkap Bupati. (Ardi)