PENASULAWESI.com – Ratusan kepala keluarga di Desa Poi Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi yang terdampak bencana 2018 silam dan banjir bandang hingga kini belum mendapatkan program stimulan yang di usulkan ke pemerintah.
“Berdasarkan data kami, sekitar 154 kepala keluarga korban bencana gempa dan banjir di desa Poi memilih stimulan belum mendapatkan bantuan seperti yang mereka usulkan. Namun jumlah ini masih perlu di verifikasi,” ungkap Edom, anggota BPD Desa Poi, saat dihubungi media ini.
Menurutnya, dari jumlah kepala keluarga ini sebagian ada yang masih tinggal di Hunian Sementara (Huntara), ada pula yang membangun pondok sendiri, bahkan ada yang masih tinggal di keluarga mereka.
Dijelaskannya, selain bencana gempa, warganya juga mengalami musibah banjir bandang yang menerjang pemukiman hingga sebagian warga kehilangan tempat tinggal.
Terkait hal ini, Wakil Bupati Sigi Dr Samuel Yansen Pongi, menyampaikan akan mengusulkan kembali dana stimulan untuk warga desa Poi yang belum mendapatkan bantuan tersebut. Namun demikian ia tidak menjanjikan bantuan itu bisa terealisasi.
“Kami tidak janjikan tapi kami usulkan. Namun perlu kami sampaikan juga bahwa kepala BNP pernah sampaikan bahwa stimulan selesai, itu berarti hampir tidak ada harapan. Tapi kewajiban kami tetap mengusulkan,” terang Wabup saat rapat penyelesaian Huntap di Poi, Kamis (12/7/2023).
Sementara Kepala Desa (Kades) Poi, Amir, menyampaikan akan membantu warganya yang belum tersentuh bantuan rumah, lewat dana desa. Selain itu pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak PUPR Sigi terkait bantuan rumah warganya.
“Bantuan yang kita anggarkan nantinya ini tergantung dari kondisi rumah masing-masing. Kalau yang sudah kehilangan rumah kita bangunkan rumah, kalau rusak kita perbaiki sesuai dengan kerusakan, dan hasil koordinasi kami ke PUPR Sigi juga akan dibantu sesuai kemampuan mereka, ” ungkap Kades. (Ardi)