Direktur Kementrian Desa Apresiasi Festival Kopi Sigi sebagai Wadah Pengembangan Produk Lokal

Direktur Pengembangan Produk Unggulan Desa dan Daerah Tertinggal Kementerian Desa, Dr. Fachri Labalado,saat memberi sambutan di festival kopi Sigi

penasulawesi.com ||SIGI,– Direktur Pengembangan Produk Unggulan Desa dan Daerah Tertinggal Kementerian Desa, Dr. Fachri Labalado, menghadiri Festival Kopi Sigi Acara ini berlangsung di Kawasan Wisata Paralayang Wayu, Kecamatan Marawola Barat, Sigi, Jumat (20/12/2024). Festival ini mengusung tema “Kamai Manginu Kopi Ri Sigi”.

Dikesempatan tersebut, Fachri memuji tema acara yang dinilainya mampu mengundang minat penikmat dan pelaku kopi dari berbagai daerah untuk merasakan cita rasa kopi khas Kabupaten Sigi.

Fachri mengungkapkan, ide pelaksanaan Festival Kopi Sigi berawal dari diskusinya bersama Bupati Sigi dalam sebuah penerbangan beberapa waktu lalu.

“Waktu itu, kami duduk berdampingan di pesawat dan mendiskusikan bagaimana mengembangkan hilirisasi produk unggulan desa. Pak Bupati pun menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah,”

“Namun, sempat ada kendala anggaran karena surat dari Menteri Keuangan yang meminta penghematan. Tapi semangat Pak Sekda tidak surut. Beliau menegaskan bahwa acara ini tetap harus dilaksanakan, dan kami bersyukur melihat kemeriahan malam ini,” ujar Fachri.

Fachri menjelaskan bahwa Direktorat Pengembangan Produk Unggulan Desa memiliki target untuk mendorong hilirisasi berbagai komoditas unggulan desa, seperti kopi, kakao, kelapa, sawit, vanili, dan komoditas strategis nasional lainnya.

“Pesan Presiden Prabowo sangat tegas kita tidak boleh lagi menjual bahan mentah. Hilirisasi harus mampu meningkatkan nilai tambah produk, termasuk kopi. Melalui forum ini, kami mengajak semua pemangku kepentingan untuk berdiskusi mengenai ekosistem dan tata kelola kopi agar memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” kata Fachri.

Ia juga berharap para petani kopi di Kabupaten Sigi dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar dari para eksportir yang diundang dalam acara tersebut.

Fachri memaparkan program Desa Ekspor yang akan digalakkan Kementerian Desa. Program ini dirancang untuk melatih desa-desa dalam mengelola produk unggulan, mulai dari hulu hingga hilir, sehingga mampu menembus pasar ekspor.

“Kabupaten Sigi diharapkan bisa masuk dalam program Desa Ekspor ini. Desa-desa akan mendapatkan pelatihan lengkap, mulai dari proses produksi hingga hilirisasi. Ini sejalan dengan arahan Bapak Menteri Desa dalam Rancangan Aksi Lima Tahun ke depan,” ungkap Fachri.

Fachri juga menekankan pentingnya desa mengambil peran dalam program strategis pemerintah, seperti Program Makan Siang Gratis.

“Jangan sampai desa hanya menjadi penonton. Desa harus menjadi penyuplai bahan baku makanan bergizi. Ini adalah peluang pasar yang besar, dan pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus hadir untuk mendampingi desa-desa dalam memenuhi kebutuhan tersebut,” jelasnya.

Melalui Festival Kopi Sigi, Fachri berharap para petani kopi dapat menyerap ilmu dari para pelaku dan eksportir kopi yang hadir.

“Dengan semangat ini, kita ingin kopi Sigi memiliki nilai tambah dan mampu menembus pasar internasional. Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk memajukan kesejahteraan petani dan meningkatkan daya saing produk lokal kita,” tutup Fachri. (Ardi/**)