
PENASULAWESI.COM ||SIGI – Bupati Sigi, Muhammad Irwan, memberikan apresiasi atas peluncuran enam buku hasil kolaborasi antara Pemerintah Daerah (Pemda) Sigi dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu.
Acara tersebut berlangsung di Aula Kantor Bupati Sigi, Desa Bora, Kecamatan Sigi Kota, pada Senin (3/2/2025).
Sebanyak enam buku telah diluncurkan, salah satunya berjudul “Mengurai Dimensi: Potret Kemiskinan dan Stunting di Kabupaten Sigi”. Buku ini membahas berbagai solusi dan tantangan terkait pengentasan kemiskinan dan penurunan stunting di Kabupaten Sigi.
Peluncuran buku tersebut juga dirangkaikan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara Bupati Sigi, Mohamad Irwan, dan Rektor UIN Datokarama Palu, Prof. Dr. H. Lukman S. Tahir.
Bupati Sigi, dalam sambutannya, menyampaikan pentingnya penulisan buku sebagai cara untuk mendokumentasikan gagasan dan ide cerdas dari para tokoh daerah.
Ia menyatakan bahwa banyak ide dan ucapan penting yang mungkin belum tercatat dengan baik, padahal sangat bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Dari Pemda Sigi, ini adalah upaya yang baik. Penulisan buku ini penting karena banyak tokoh yang menjadi panutan di daerah kita. Banyak ucapan mereka yang tidak tercatat, padahal itu bisa menjadi catatan penting yang berguna bagi masyarakat,” ujar Bupati Sigi.
Bupati juga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah daerah dan universitas dalam menghasilkan karya-karya akademik yang bermanfaat.
Ia berharap kegiatan serupa tidak hanya terfokus pada penulisan buku, tetapi juga pada penelitian dan kajian-kajian yang dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah.
“Sulawesi Tengah sangat kaya dengan alamnya, khususnya Kabupaten Sigi yang memiliki bentangan alam yang sangat unik. Sekitar 76% wilayah Sigi adalah kawasan konservasi dan lindung, sedangkan 24% lebih adalah kawasan budidaya. Ini merupakan potensi besar yang harus dimanfaatkan secara bijaksana untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, dan UMKM,” tambahnya.
Namun, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian alam dan mengelola potensi tambang dengan bijaksana.
“Saya bukan anti tambang, tetapi manajemen lingkungan perlu kita jaga. Ini penting agar kita tidak mengorbankan alam demi ekonomi yang instan, yang bisa merusak keberlanjutan kehidupan kita di masa depan,” tegas Bupati Sigi.
Bupati juga berharap bahwa buku-buku yang diluncurkan akan menjadi referensi bagi masyarakat dan dapat menyadarkan mereka tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
Sebagai langkah lanjutan, Bupati Sigi berharap buku-buku tersebut dapat disebarkan ke lima desa sebagai ruang perangkat desa. Jika buku ini mendapat respon positif, rencananya akan diperluas ke sekolah-sekolah dan seluruh kecamatan di Kabupaten Sigi. (Ardi)