
SIGI, PENASULAWESI.com– Sungai Tinombu di desa Poi, Kecamatan Dolo Selatan, sempat meluap hingga keatas jembatan poros Palu-Bangga, setelah diguyur hujan deras Kamis malam (4/1/2024) sekitar pukul 22.30. Beruntung, hujan segera reda sehingga luapan sungai pun surut.
Pantauan media ini di lapangan, material pasir bercampur lumpur setinggi lutut orang dewasa menutup badan jembatan membuat kendaran yang ingin lewat sempat terhenti di kedua sisi jembatan.
Kondisi itu tidak berlangsung lama karena aparat desa setempat dan sejumlah Bhabin desa di Dolo Selatan langsung membersihkan lumpur yang menggenangi jembatan.
Kepala Desa Poi Amir yang ditemui media ini mengatakan, kejadian itu sempat membuat panik warganya, karena gemuruh sungai yang kian keras, saat hujan deras mengguyur wilayah itu.
“Ya sempat sebagian warga sempat panik mendengar gemuruh air di sungai Miu. Namun, tidak berlangsung lama karena hujan segera berhenti, dan beruntung luapan lumpur tidak sampai ke pemukiman, hanya di sekitar atas jembatan,” ungkap Kades Amir.
Disampaikan Kades, luapan lumpur bercampur pasir yang terbawa air hujan di duga berasal dari sedimen material gunung di atas desa itu yang runtuh akibat gempa bumi 2018 silam.
Menurut Kades, material pasir dan lumpur ini kerap turun saat hujan deras mengguyur desa itu. Kondisi itu pun membuat sungai Tinombu cepat terjadi pendangkalan sehingga mudah meluap.
“Saat sudah sekitar 5 meter naiknya pasir di sungai Tinombu, dan tentunya ini akan berpotensi meluap jika tidak segera di normalisasi. Apalagi gorong-gorong di bawa jembatan itu sudah hampir tertutup pasir. Kami berharap pihak yang terkait bisa melakukan normalisasi di sungai itu,” harap Kades. (ardi)