PENASULAWESI.com, – Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah mengembangkan taman wisata buatan sebagai salah satu upaya untuk memberdayakan dan meningkatkan ekonomi masyarakat, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Pengembangan wisata menjadi magnet untuk meningkatkan ekonomi UMKM, masyarakat dan daerah,” kata Bupati Sigi Mohamad Irwan, saat resmikan wisata sungai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taiganja, Rabu (22/3/23).
Pemerintah Kabupaten Sigi mulai memanfaatkan potensi sungai sebagai salah satu destinasi wisata, yang dalam pengembangannya diintegrasikan dengan pemberdayaan UMKM.
Pemanfaatan itu ditandai dengan pembangunan objek wisata buatan RTH Taman Taiganja di Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, yang diresmikan oleh Bupati Sigi Mohamad Irwan pada Rabu siang.
RTH Taiganja terletak di pesisir sungai yang membelah Lembah Sigi dan Kota Palu.
“Pembangunan dan pengembangan wisata ini merupakan implementasi dari komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi,” ungkap Irwan.
Oleh karena itu, kata dia, RTH Taman Taiganja tidak hanya sekedar menjadi ruang publik yang berfungsi untuk menopang pembangunan lingkungan dan sosial, tetapi lebih dari itu sebagai bentuk upaya penyediaan akses pemasaran potensi wisata dan ekonomi.
Dengan demikian, ujar dia, Pemkab Sigi akan menambah sarana penunjang RTH Taman Taiganja meliputi di antara Masjid Terapung Sambulugana, kolam renang, serta fasilitas olahraga dan hiburan selain telah menyiapkan sarana UMKM.
Ia menyebut bahwa pengembangan wisata dan pemberdayaan UMKM menjadi prioritas pembangunan, yang terakomodir dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Dalam konteks ini, sebut dia, selain RTH Taman Taiganja, Pemkab Sigi juga akan mengembangkan taman wisata buatan RTH Taman Relief Likuefaksi di Desa Lolu, RTH Marawola di Desa Binangga, serta RTH Rano/Danau Bungi di Desa Kabobona, Kecamatan Dolo.
Taman wisata buatan ini mengakomodasi aspek pemberdayaan ekonomi, olahraga, sosial budaya, penelitian dan pendidikan.
“Oleh karena itu sangat diharapkan kepada OPD terkait untuk lebih berkreasi dan inovasi, dalam mengembangkan wisata dengan integrasi ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan penelitian,” ungkapnya. (*)