PENASULAWESI.com,- Pemkab Sigi melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun), Kabupaten Sigi, menggelar kegiatan Forum Group Discussion (FGD) Investasi Kakao dan Kopi Berkelanjutan dengan tema “Penyediaan Bahan Tanam Unggul”.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Bupati Sigi, Kamis 24 Februari 2023, pekan lalu, dihadiri oleh sejumlah pejabat dan narasumber yang kompeten di bidangnya.
Hadir Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi mewakili Bupati Sigi, Kepala Balai Penelitian Tanaman Indusri (BALITRI) Kementerian Pertanian, pihak Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Tengah, Tim Teknis Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Sulawesi Tengah serta para petani dan kelompok tani.
FGD ini bertujuan membahas investasi kakao dan kopi berkelanjutan di Kabupaten Sigi, dengan fokus pada penyediaan bahan tanam unggul.
Selain itu, juga membahas mengenai strategi pengembangan tanaman kakao dan kopi yang berkelanjutan, mulai dari pemilihan bahan tanam unggul, pemilihan bibit, teknik penanaman, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit.
Kepala Distanhorbun Kabupaten Sigi, Rahmat Iqbal Nur Khalis, mengatakan bahwa di FGD ini juga dibahas mengenai pengembangan produk turunan kakao dan kopi, seperti cokelat dan kopi bubuk, maupun strategi pemasaran produk tersebut agar dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk kakao dan kopi di pasar.
Menurutnya, kegiatan FGD tersebut sangat penting untuk menggali berbagai informasi terkait investasi kakao dan kopi berkelanjutan, serta untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah, petani, dan kelompok tani dalam pengembangan sektor perkebunan di Kabupaten Sigi.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan FGD ini, kita dapat bersama-sama mencari solusi terbaik untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kakao dan kopi di Kabupaten Sigi. Serta, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama petani dan kelompok tani di daerah ini,” harapnya.
Ia pun ucapan terima kasih kepada Kepala Balittri Dr Teddy Dirhamsyah, atas kehadiran dan kesediaan memberikan materi dalam FGD ini.
“Semoga kedepan dapat lebih menguatkan perannya dalam memfasilitasi petani sigi dalam memperoleh bahan tanam unggul untuk pengembangan komoditas kakao dan kopi berkelanjutan di Kabupaten Sigi,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) Kementerian Pertanian RI Dr. Teddy Dirhamsyah, menyampaikan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan teknis dan penelitian untuk pengembangan tanaman kakao dan kopi di Kabupaten Sigi.
“Kami siap memberikan dukungan teknis dan penelitian untuk pengembangan tanaman kakao dan kopi di Kabupaten Sigi. Kami berharap melalui kegiatan FGD ini, kami dapat bersama-sama menciptakan solusi yang terbaik untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kakao dan kopi di daerah ini,” ujarnya.
Sementara, Bupati Sigi diwakili Asisten II Bidang Pembangunan dan ekonomi, menyampaikan pentingnya investasi kakao dan kopi berkelanjutan bagi daerahnya.
Menurutnya, investasi tersebut dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerahnya, terutama petani dan kelompok tani.
“Saat ini, produksi kakao dan kopi di Kabupaten Sigi masih sangat rendah. Oleh karena itu, kami perlu meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman kakao dan kopi di daerah kami. Kami berharap melalui kegiatan FGD ini, para petani dan kelompok tani di daerah kami dapat memperoleh informasi dan pengetahuan yang lebih luas mengenai pengembangan tanaman kakao dan kopi yang berkelanjutan,” ujarnya.
Dikegiatan yang sama, Tim Teknis BSIP Sulawesi Tengah, ir Yakob Bunga dan Hamka Biolan, juga menyampaikan pentingnya standar mutu dan keamanan produk kakao dan kopi, sehingga produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar global.
Untuk itu, pihaknya siap memberikan bimbingan teknis dalam hal pengembangan produk turunan kakao dan kopi, serta peningkatan mutu produk.
Kegiatan FGD ini kata dia, juga diharapkan dapat memperkuat kerja sama antara pemerintah, petani, dan kelompok tani dalam mengembangkan sektor perkebunan di Kabupaten Sigi.
“Selain itu, para peserta diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, serta membangun jaringan kerja sama yang lebih luas dalam pengembangan perkebunan kakao dan kopi yang berkelanjutan,” ujarnya. (Ardi)