PENASULAWESI.com,- Wakil Bupati Sigi DR Samuel Yansen Pongi, membuka secara resmi kegiatan Pelatihan Petani Milenial, berlangsung di Aula Pertemuan Desa Gimpu Kecamatan Kulawi Selatan, Selasa 7 Maret 2023.
Kegiatan ini mengusung tema “Untuk Mendukung Peningkatan Produktifitas Dan Rantai Pasok Komoditi Kakao Secara Berkelanjutan”, dihadiri Kadis Perkebunan Dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah yang diwakili Sekretaris Dinas, Kadis Tanaman Pangan Hortikultura Dan Perkebunan Kab Sigi, Koordinator Program GIZ Saschi+ Sulawesi Tengah, PT Olam Indonesia, Camat Kulawi dan peserta pelatihan.
Pelatihan tersebut atas kerjasama GIZ Saschi+, Dinas Perkebunan dan Peternakan Prov Sulteng dan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab Sigi.
Kadis Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Sigi, Rahmad Ikbal, menyampaikan bahwa pelatihan ini dimaksudkan untuk keberlanjutannya pembangunan di sektor pertanian.
“Saat ini rendahnya produktivitas pertanian salah satu disebabkan oleh semakin berkurangnya petani. Untuk melanjutkan pembangunan di sektor pertanian, dibutuhkan dukungan SDM pertanian yang maju, mandiri dan moderen,” kata Kadis.
Disebutkan, hampir 80 persen petani kita berusia 45 tahun ke atas. Sehingga dibutuhkan adanya regenerasi petani. Petani milenial kata dia, adalah petani yang berusia antara 19 – 39 tahun.
“Melalui pelatihan petani milenial ini kita mendorong kalangan milenial tertarik menjadi petani muda yang mampu mendorong pembangunan pertanian untuk lebih maju dan memberi peningkatan produksi melalui pemanfaatan teknologi dan sumberdaya yang lebih baik,” terang Kadis.
Sementara, Wakil Bupati Sigi Samuel Pongi, berharap setiap tahunnya ada generasi muda yang bergerak di sektor pertanian. Jika itu terlaksana, maka diyakini Kabupaten Sigi ke depan akan makmur.
Menurut Samuel, sektor pertanian adalah sektor prioritas dengan jumlah pintu pasar paling banyak di dunia. Apalagi, dunia internasional saat ini semakin membutuhkan pangan sebagai asupan pokok yang harus tersedia setiap hari.
Samuel mengatakan, ke depan petani milenial harus mampu merefleksikan semangat kebangkitan dan kejayaan negara agraris sebagai jalan dan upaya pemerintah dalam menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia.
“Saya berharap petani milenial bisa menularkan semangat bertaninya ke seluruh tanah air. Kalau itu dilakukan, maka Indonesia akan menjadi negara maju di bidang pertanian. Itulah yang harus kita dorong bersama, bagaimana petani milenial itu memiliki semangat” harapnya. (*)